Ini Bukan Novel – Berjuang atau Mengikhlaskan? by Rasdian Aisyah

Blurb ____________

Gue Rafdi. Calon penerus tunggal dari kerajaan bisnis Zach Hotel and Resort. 
Kaya, sudah pasti. 
Tampang, jangan ditanya lagi.
Wanita, hohoho ... tak perlulah dicari.
Tapi, seperti pangeran mahkota yang akan naik takhta, gue juga harus menikah dulu sebelum dijadikan ahli waris. Baginda Raja Daddy Richard menjadikan itu sebagai satu-satunya syarat. 
Sialan

Gampang, sih, kalau mempelainya bebas dari kalangan mana saja. Akan tetapi, ini seorang Richard yang memberi ketentuan. Manusia gila hormat yang ingin semua hal dalam hidupnya tampak sempurna.Seorang yang akan menjadi istri gue, wajib dari kalangan konglomerat yang bibit, bebet, dan bobotnya jelas. Sama satu lagi, harus berpendidikan katanya.

Okelah, Rafdi Zachwilli mana pernah gagal. Jangankan wanita berpendidikan, wanita bersuami pun bisa gue dapetin. Itu perkara mudah, Man!
Dan ini kisah gue. Bukan novel, but this is real ...

Judul : Ini Bukan Novel
Author : Rasdian Aisyah
Penerbit : Loka Media
Tahun : 2017
Halaman : 261 hlm
ISBN : 978 – 602 – 5509 – 04 - 9
Genre : Romance

Story ____________

Rafdi memang terlahir dari keluarga berada. Di usianya yang sudah matang, tentu sang ayah mengharapkan agar anak bujangnya segera menikah. Hal tersebut juga sebagai salah satu cara agar Rafdi tidak terus-terusan membuat masalah karena kehidupan liarnya. Terutama untuk urusan yang berhubungan dengan wanita. Ancamannya kalau Rafdi tidak menikah, warisan sang ayah tidak akan jatuh padanya. Tapi, si calon menantu juga yang bebet, bobotnya jelas. Namun, di malam itu seorang anak mengacaukan segalanya. 

Eta atau Mentari yang memiliki warna mata biru seperti dirinya. Eta yang tak semanis kelihatannya. Namun, ada sesuatu dalam diri Eta yang membuat Rafdi tertarik dengan gadis kecil satu ini. Rasa yang entah apa namanya. Parahnya Eta memanggil Rafdi dengan sebutan 'Padi' alias Papa Rafdi. 

“Sampai kapan lo mau kaya gini? Hidup nggk jelas jluntrungannya. Gue berani jamin, lo gak akan nyesel nikah, asal nikahnya yang bener. Lo butuh belajar mencintai perempan yang akan jadi istri lo nanti.” Hlm. 60 

Eta, gadis kecil yang ternyata dirindukan Rafdi memiliki ikatan dengan masa lalunya. 
Eta, adalah anak Nina, mantan pacarnya Rafdi waktu SMA. Sosok Nina yang tadinya culun berubah menjadi cantik jelita, menggoda iman Rafdi. Toh, tidak apa-apa bukan karena Nina belum bersuami? yah walau sebenarnya udah punya calon si. 

Yang jadi masalah sebenarnya, adalah syarat dari sang ayah saat memilih pendamping hidupnya. Sedangkan dengan status Nina sekarang, yang bahkan Eta adalah darah dagingnya sendiri. 
Rafdi harus memilih, memperjuangkan Eya dan Nina, atau cari wanita lain dan mendapatka warisan sang ayah?

Laki-laki macam kamu, tidak pantas mendampingi anak saya. Nina terlalu baik buat kamu. Dia butuh laki-laki bertanggung jawab, bukan manusia yang hanya tahu enak seperti kamu.”

Akankah kesempatan kedua datang untuk menebus semua kebodohan Rafdi? Jika jalan yang harus dia lalui tidaklah mudah. Ayahnya tidak setuju niat Rafdi yang ingin memberikan kebahagiaan untuk Eta selamanya. Aalagi ayahnya Nina, terlanjur murka dengan lelaki yang telah menghancurkan hidup anaknya.
Menurutku si tak semua hal selalu ada kesempatan kedua, ketiga, atau seterusnya. Yah, sekarang tergantung Rafdi. Mungkin mengikhlaskan adalah cara lainnya, karena undangan pernikahan Nina sampai juga ke tangannya.  Sanggupkah Rafdi mengikhlaskan Nina untuk lelaki lain? Eta yang akhirnya akan memanggil ayah pada lelaki, selain dirinya? 

Silahkan baca langsung novelnya saja ya untuk kepoin Rafdi yang kini tengah galau.

Review ____________

Pilihan. Tema yang diangkat. Pilihan Rafdi menyelami kehidupan yang liar. Pilihan nina menutupi fakta tentang Eta. Lalu, setelah pertemuan kembali Rafdi mencoba memilih mengejar Nina lagi. Pilihan yang saling bertentangan. Dan itu semua karena masa lalu kelam.

Alur cerita dan konfliknya seru. Tidak bertele-tele. Adanya karakter Eta yang ceria, cuplas-ceplos, membuat novel ini semakin asyik dibaca. Eta memang gemesin.

Pesan : Hidup memang kita yang menentukan. Tapi berusahalah untuk tidak ada yang tersakiti. Karena saat kita ingin memperbaiki kesalahan, mungkin kesempatan kedua itu tidak ada.

Overall, aku terhibur dengan kisah Rafdi ini. Walau aku kurang nyaman dengan judulnya. Rasanya kurang pas dengan isi ceritanya. Bahkan aku kira novel ini lebih ke fiksi - inspirasi. Namun, tetap rekomen ya. Ceritanya seru ko. Plotnya juga aman. 


3* of 5* for ini Bukan Novel

No comments:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Jejak di Bawah, ya!