The Vanilla Heart – Cinta Rasa Vanila by Indah Hanaco

Blurb________

Komposisi : Cinta, Kejujuran, Ketulusan, dan Kesabaran.
Cara Penyajian: Tuangkan kejujuran, ketulusan, dan kesabaran ke dalam cangkir. Tambahkan 180cc air cinta, aduk, dan sajikan.

Aroma lembut Vanilla itu sangat kuat menguar,
merasuk, dan memengaruhi cita rasa hidup manusia.
Karena kejujuran rasa vanilla mengajarkan kita
bahwa ketulusan dan kesabaran memampukan kita meraih cinta.


Kau membuatku sadar bahwa cinta itu perjuangan.
Berjuang mendapatkan, meluluhkan, dan mempertahankan.
Hingga aku menyadari bahwa hadirmu bagai vanilla,
mampu mendatangkan kesederhanaan cinta yang tidak biasa.
Tetapi tahukah kau, dirimu menyebalkan.
Terlalu cepat berlali, hingga membuatku takut dan ragu.

Judul : The Vanilla Heart
Author : Indah Hanaco
Penerbit : Bentang Pustaka
Halaman : vi + 262 hlm
Cetakan : Pertama, Juni 2013
ISBN : 978-602-7888-47-0

Review________

Novel romance penuh drama satu ini menyuguhkan vanila dengan filosofinya. Rasa, bentuk, dan ciri khas vanilla dituangkan pada sosok sang tokoh Hugo dan Domi. Penulis berhasil meranumnya dengan sangat baik. Pun, cerita yang disuguhkan tak melenceng dari sosok vanilla yang ditawarkan sesuai judulnya. Seperti apakah vanilla itu?

“Vanila tidak pernah bisa melebur ke bahan lain dan kehilangan jati dirinya. Vanila selalu punya identitas, di manapun dia berada.”

Hugo sudah berpacaran tujuh tahun dengan Farah. Namun saat kedua belahan pihak sepakat merencanakan pertunangan sebelum melanjutkan kuliah di Melbourne, Farah justru ingin membatalkan pertunangannya itu. Hugo tidak percaya dengan apa yang diucapkan kekasihnya itu. Alasannya terlalu tabu. Dan seperti Vanila yang selalu punya identitas, saat Farah meminta pengertian Hugo untuk menunggu beberapa tahun lagi. Hugo sebaliknya tidak ada yang perlu dipertahankan lagi. Hatinya terlanjur sakit.
“Sebenarnya, apa artinya sebuah janji bagimu? Kamu tidak menghargai apa yang sudah diucapkan oleh lisanmu. Kamu tidak bisa menepati kata-katamu sendiri. Apa yang bisa diharapkan dari orang yang tidak bisa memegang janjinya?” Hlm. 16
“Vanila dalam secangkir vanilla latte adalah penetral untuk rasa pahit kopi dan berlemaknya susu. Temukan vanilla dalam dadamu agar hidupmu lebih Indah dan seimbang untuk dijalani.”
Hugo tidak jadi pergi ke Melbourne melainkan ke Bristol. Kuliah di University of the West of England, jurusan Business Management. Keluarganya yang mengelola bisnis manufaktur membuat Hugo ingin mendalami bisnis. Dan di Bristol inilah Hugo memulainya dari nol termasuk menghilangkan kepahitan tentang Farah. Vanilla itu tidak manis juga tidak pahit, karenanya hidup Hugo pun ada dalam keseimbangan di Bristol, teman satu rumahnya Perry, Daniel, Garvin, dan Rocco adalah teman-teman yang klop. Dan karena Garvin lah Hugo menyukai vanilla latte. Untuk urusan hati Hugo sempat gonta-ganti pacar, tapi tak ada yang bertahan lama. Selama lima tahun hidup di Bristol, kini saatnya Hugo kembali ke tanah kelahirannya, Bogor.
“Luka karena cinta tidak selalu harus disembuhkan oleh cinta pula.” Hlm. 37
“Vanila tidak pernah memiliki beragam rasa dan aroma. Vanila setia pada rasa dan aromanya sendiri.”
Di hari Hugo putus dengan Farah, tak sengaja dia menabrak dua anak SMA bernama Dominique dan Kyoko. Cewek bernama Dominique Vanila ini membuat Hugo terpana, entah dari mana datangnya pikiran konyol itu Hugo malah melamar Domi. Tapi Domi langsung menghajarnya. Setelah lima tahun berlalu, skenario Tuhan pun tergores. Hugo dan Domi kembali bertemu di tempat yang sama. Domi ternyata bekerja di perusahan keluarga Hugo. Sedangkan Hugo sekarang menjabat sebagai Manajer Pemasaran. Sebuah keajaiban, Hugo terus mengganggu Domi. Sedangkan Domi merasa kesal dan tak nyaman, apalagi hatinya sekarang sedang kalut karena orang yang dicintainya menyukai sahabatnya. Rasa cinta yang tak pernah tergantikan dan selalu setia pada satu rasa seperti vanilla.
“vanilla adalah aroma tidak terlupakan yang menimbulkan efek ketagihan. Vanilla memberi ketenangan bagi banyak jiwa penikmatnya.”
Soal Farah, Hugo sudah benar-benar melupakan perasaannya. Tidak ada lagi rasa cinta. Kedua kakaknya Vincent dan Taura masih tak percaya dengan yang dikatakan adik bungsunya itu. Tapi sejak insiden pertemuan kembali Hugo dan Domi, yang justru membuat Hugo berubah menjadi orang yang berbeda. Hugo yang biasanya tenang, menjadi lelaki yang membuat kehebohan di kantor, mempermasalahkan hal kecil karena tidak suka dipanggil Bapak oleh Domi membuat  kakaknya baru pecaya dan meminta adiknya untuk memperjuangkan cintanya. Sungguh kakak yang bijak dan pengertian.
“Aku tidak cukup terluka hingga harus patah hati. Tetapi, aku merasa sakit karena dicampakkan. Hal itu mengggambarkan aku tidak pernah berarti baginya.” Hlm. 35
Sedangkan Farah mencoba meraih hati mantan kekasihnya yang ternyata didukung oleh Mamah Hugo. Selain itu Farah yang sekarang menjadi pengacara yang menangani firma hukum untuk perusahaan Hugo memiliki kesempatan leluasa untuk mendekati Hugo. Sejak kesehatan ayahnya mulai memburuk Vincent sebagai kakak tertua menggantikan posisi ayahnya. Sedangkan Taura, tidak mengikuti jejak keluarganya, dia memilih bekerja di bidang lain dan tentunya tidak berada dibawah naungan perusahan orang tuanya. Domi ternyata tidak mudah di dekati, tapi Hugo pun tidak ingin menyerah. Selama lima tahun ini Hugo tidak melupakan pertemuannya dengan gadis 160cm penyuka eskrim vanilla itu. Saperti aroma vanilla tidak terlupakan dan memberi ketenangan, begitulah yang dirasakan Hugo teradap Domi.
“Dengan aromanya, vanilla bisa berperan dalam banyak sisi kehidupan. Vanilla memberi manfaat bagi sudut-sudut sepi yang membutuhkan kehadirannya.”
Hugo pernah memergoki Domi tengah menangis di atap gedung. Dari sanalah Hugo tahu bahwa hati Domi tengah terluka karena orang yang dicintainya resmi berpacaran dengan Ingrid, sahabatnya. Cinta yang hanya diketahui Kyoko. Kedekatan dengan Ingrid berawal dibangku kuliah. Dan bagi Domi cukup Kyoko yang tahu. Sayangnya saat semuanya berjalan tidak lancer Ingrid pun harus mengetahuinya. Sempat ada ketegangan antara Kyoko yang meminta Ingrid putus dengan Jerry, orang yang dicintai Domi. Tapi Domi pun tidak suka dengan saran Kyoko yang terlalu menghawatirkan perasaannya. Toh tidak ada hubungan apapun anatar Domi dan Jerry, hanya cinta sebelah pihak.
“…. Aku paham semua teori patah hati dan butuh waktu untuk menyembuhkan luka itu. Masalahnya, aku keberatan mematuhinya. Aku merasa manusia harus bijak memanfaatkan waktu. Kenapa manusia mesti membuang waktu untuk menangisi sesuatu yang tidak bisa berubah? Berduka pun ada masa kadaluarsanya.” Hlm. 187
Kini Hugo pun mengetahuinya. Hugo tidak menyerah walau Domi yang sering dipanggil Domino oleh dirinya menyukai lelaki lain. Kegigihan Hugo akhirnya membuat Domi menyerah. Perlahan namun pasti merekapun mulai dekat. Farah juga tidak kalah menyerahnya mendekati Hugo. Sedangkan Domi salah paham soal Farah yang dikiranya pacar Vincent. Lalu saat Domi mulai terpaut hatinya pada Hugo. Farah mengacaukan segalanya. Domi merasa dibohongi. Domi akhinrya memutus hubungan dengan Hugo dan terus menghindar lelaki itu.

Masih ada bebrapa loh filosofi vanilla dalam novel ini. Wajib baca pokonya. Ceritanya ringan, karakter para tokoh dijelaskan dengan sangat rinci. Selain cinta, hubungan ketiga bersaudara Vincent, Taura, dan Hugo ini akur dan saling mendukung. Jika Vincent mendukung Hugo untuk memperjuangkan cintanya pada Domi. Taura yang membela Hugo saat sang Mamah tetap pada dirinya agar Hugo kembali pada Farah. Tak kalah klopnya persahabatan Domi, Kyoko dan Ingrid pun penuh haru biru.

Di setiap judul bab ada quotes yang menarik. Mungkin karena mengisahkan filosofi vanilla banyak banget quotes menariknya. Ada juga yang bikin jleb. Seperti di bawah ini :
“….. Patah hati itu hanya berlaku untuk orang yang lemah dan tidak punya rasa percaya diri…..” Hlm. 56
“Setuju. Aku tidak pernah bisa mengerti, kenapa seseorang harus rela cinta lama bersemi kembali, ‘CLBK’? Kenapa saat ada kesempatan tidak pernah dimanfaatkan sebaik mungkin? Kalau memang cinta, kenapa harus berpisah apa pun alasannya.” Hlm. 94
Namun, menjelang akhir alur ceritanya menjadi cepat dan kehadiran Farah juga sedikit. Pengennya si kemunculan Farah yang mengganggu kedekatan Hugo dan Domi diperbanyak. Untuk penamaan tokoh Hugo bikin aku tercengang karena kukira blesteran Indo-Jepang, eh tahunya orang jawa tulen. Hmm…. Dan ternyata Kyoko lah yang blesteran Jepang.

Overall aku jatuh hati pada novel ini. Filosofi vanilla yang menjadi alur ceritanya menjadi komplit dan segar. Seperti rasa vanilla dengan kemanisan yang tidak terlalu manis dan rasa pahit yang tidak terlalu pahit membuat pembaca memahami akan ada kepahitan yang manis dan kemanisan yang pahit. Hugo yang mencintai Farah dengan manis justru berujung pahit, sedangkan saat mencintai Domi Hugo merasakan kepahitan yang berakhir manis. Manis dan pahit, keduanya menyatu dalam rasa vanilla.
Rekomen banget buat kamu.


4* untuk The Vanilla Heart

No comments:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Jejak di Bawah, ya!