[Novel-Review] You Had Me at ''Hello'' by Indah Hanaco


Judul : You Had Me at ''Hello'' 
Author : Indah Hanaco
Penerbit : Elex Media
Halaman : 354 hlm 
Tahun : 2015
ISBN : 978-602-02-7005-0


_____________ Blurb _____________
Inanna mungkin masih terlalu muda untuk membuka pintu yang membawanya pada pernikahan. Namun berbagai kecerobohan membuat gadis itu tidak punya pilihan. Inanna memilih menghabiskan sisa hidupnya bersama Alistair.


Cinta berhadir begitu dia menantang mata sewarna biru es itu. Harapan dilambungkan ke langit, suatu saat nanti Inanna bisa memiliki hati si pemilik tatapan menghitung pori-pori itu. Bukankah mereka terikat sumpah di depan Tuhan?


Tapi apa jadinya saat Inanna tahu kalau Alistair cuma menganggapnya wujud kepingan masa lalu? 

Percayalah, cinta takkan pernah semenyakitkan itu.


_____________ Review _____________

Sebelum review aku hanya ingin memperingatkan membaca novel ini membuat hati tak sabar ingin nikah muda. Setidaknya itu yang aku rasakan. Alasannya?

Inanna yang akrab dipanggil Ina memiliki saudara kembar bernama Zora. Karena mereka jika disandingkan seperti sang pemiliki raga bersama bayangannya, tentunya dalam beberapa hal memiliki kemiripan. Seperti hobinya menghambur-hamburkan uang demi barang-barang yang mereka incar. Kesamaan lainnya Ina jago masak, sedangkan Zora jago bikin kue kering. Namun, dalam selera mereka berbeda, Ina lebih senang mengoleksi sepatu dan pecinta sepak bola. Sedangkan Zora pecinta tas dan pakaian.

Ina dan Zora melakukan kesalahan besar, mereka akhirnya di hukum oleh sang ayah tercinta. Kartu kredit mereka di tarik dan untuk memperbaiki adat mereka yang selau bikin onar, ayahnya memutuskan untuk menjodohka kedua anknya itu dengan anak sahabatnya. Jelas, Ina yang tak sabaran memberontak, sedangkan Zora dia lebih tenang menghadapi perjodohan itu. Karena, memprotes ayahnya tidak akan membawa hasil. Jika ayahnya sudah berkehendak maka tidak dapat diganggu-gugat lagi. Alias, kudu nurut.

Tibalah dimana ayahnya memperkenalkan calon suaminya itu. Zora dijodohkan dengan Winston. Sedangkan Ina dijodohkan dengan lelaki yang tidak sesuai dengan ideal lelaki idamannya, kulit sawo matang dan tinggi sepadan dengan dirinya bernama Martin. Ina begitu kesal, ditambah mantannya yang bernama Norman terus mengganggunya meminta balikan. Ina justru muak dengan sikap Norman tersebut. Martin yang ternyata lelaki dengan mata jelalatan dan dalan kesempatan apapun selalu mencoba meraba Ina. Hingga terjadi aksiden yang tidak diinginkannya.

Ina menerobos lampu merah dan menabrak mobil di depannya. Benturan keras membuat mobilnya penyok. Walau dia tidak terluka parah, namun pengemudi mobil yang ditabraknya harus dibawa ke rumah sakit.

Alistair si korban yang jidatnya mendapatkan jaitan karena tabrakan itu memiliki mata sebiru es. Ina tersedot menatapnya. Dan merasa menyesal karena wajah tampannya meninggalkan luka bekas jaitan. Walau kecelakaan itu tidak dibawa keranah hukum dan mendapat negosiasi agar insiden itu tidak melibatkan oranh tuanya. Tetap saja masalah lainnya muncul. Orang tua Alistair meminta Ina untuk menikah dengan anaknya. Itu menjadi pukulan yang berat untuk dirinya, jangankan untuk menikah, dijodohkan saja membuatnya menolak abis-abisan.

Tapi, dibandingkan dengan Martin, Alistair lebih baik. Akhirnya, demi orang tua Alistair, Ina menyanggupinya. Semerta-merta untuk sekedar menolong suami istri yang ternyata teman baik ayahnya. Ayah Ina pun menyetuji dan membatalkan perjodohannya dengan Martin. Karena, untuk urusan perjodohan itu ayahnya tidak akan memaksa jika anak-anaknya sudah memiliki calon suami. Setidaknya seorang pacar. Zora juga sahabatnya Uci dan Milly dibuat terkejut oleh keputusannya.

"Kalau kita ingin pernikahan ini berhasil, kita harus berusaha lebih keras dibanding pasangan lain. Mereka punya cinta, kita sebaliknya. Kita juga tidak boleh saling menyimpan rahasia.'' Hal. 123

Belum genap satu hari pernikahan mereka, terungkaplah fakta dibalik pernikahan Ina dengan Alistiar. Ina begitu kecewa karena dia dibohongi. Dia meminta bercerai, namun Alistair menolaknya. Akhirnya, keduanya memutuskan untuk tetap mempertahankan pernikahan tersebut. Seiring berjalannya waktu, saat Ina mulai jatuh cinta fakta sesungguhnya dibalik pernikahan mereka terungkap. Ina begitu murka dan kecewa, dia pulang ke rumah orang tuanya. Sedangkan Alistair terus berjuang meyakinkan Ina. David ayah Ina, Zora, Milly, dan Uci ikut murka karena Alistair begitu teganya melukai hati Ina. Wanita yang sangat mereka cintai. Menurut kalian bagaimana endingnya? Akankah Ina menerima kembali Alistair atau pernikahan mereka untuk kali ini tidak akan terselamatkan? Yosh... silahkan baca novelnya langsung ya. 

"Aku selalu kagum karena kamu bisa bertahan. Aku baru merasakan sekali dan rasanya sudah ingin mati.'' Hal. 27

Aku sangat terhibur dengan novel ini. Alur ceritanya ngalir banget. Konfliknya kuat. Karakter Ina yang dibentuk dari dia yang awalnya egois, setelah menikah kedwasaannya dapat aku rasakan. Aku banyak belajar tentang dunia pernikahan yang begitu awam dalam hidupku yang masih lajang ini. Walaupun sudah nikah pun akan aku baca ulang. :D

Sayangnya ada beberapa kesalahan penulisan dalam novel ini, seperti:


Dihalaman 278, ketika Ina pergi ke dokter, di sana disebutkan kalau nama dokternya Laura Manoppi. Namun saat berbincang dengan dokter muncul nama lain. 

"Maksudnya apa dok?''

Linda tidak langsung menjawab. "Apa kamu punya suami, Ina?''
Aku bingung bukankah nama dokternya Laura? Lalu kenapa jadi Linda? Hanya penulis yang tahu.


Di halaman 341 ''pagi itu Ina membawa Alistair turun ke ruang tamu karena dia sudah merasa sumpek berada di kamar. Dia memindahkan kereta bayi agar bisa meletakkan Marvell di sana........''

Maksud Alistair di kalimat pertama seharusnya Marvell kn?


Aku kasih 4* untuk novel

Happy Reading

_____________ Reading Challenge _____________

Diikutsertakan dalam Indah Hanaco Reading Challenge 2016 dan Indonesia Romance Reading Chalengge


No comments:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Jejak di Bawah, ya!