[Novel-Review] Misteri Patung Garam - Ruwi Meita

Hallo…..
Selamat siang,
Ada yang belum baca novel “Misteri Patung Garam” garapan mba Ruwi Meita? Ini salah satu novel detectif yang keren. Nah, penasaran kisahnya seperti apa? Baca dulu yukk…reviewnya.

___________________ SINOPSIS __________________

Dia sangat sadis. Dan, dia masih berkeliaran.
Seorang pianis ditemukan mati, 
Terduduk di depan pianonya, dengan bibir terjahit.
Bola matanya dirusak, meninggalkan lubang hitam yang amat mengerikan. 
Rambut palsu merah panjangmenutupi kepalanya. Sementara, otak dan organ-organ tubuhnya telah dikeluarkan secara paksa.
Kulitnya memucat seputih garam. 
Bukan, bukan seputih garam. 
Tapi, seluruh tubuh sang pianis itu benar-benar dilumuri adonan garam.
Kiri Lamari, penyidik kasus ini, terus-menerus dihantui lubang hitam mata sang pianis. 
Mata yang seakan meminta pertolongan sambil terus bertanya, kenapa aku mati? 
Mata yang mengingatkan Kiri Lamari akan mata ibunya.Yang juga ia temukan tak bernyawa puluhan tahun lalu.
Garam? Kenapa garam? 
Kiri Lamari belum menemukan jawabannya. 
Sementara mayat tanpa organ yang dilumuri garam telah ditemukan kembali....
Dia sangat sadis. Dan, dia masih berkeliaran.


Judul : Misteri Patung Garam
Author : Ruwi Meita
Penerbit : Gagas Media
Hal : vi & 278
Tahun : 2015 
Cetakan : 1
ISBN : 879-780-786-x

___________________ REVIEW __________________

"Aku menghukum mereka, lalu menghapus dosa-dosa mereka.'' Hal. 253

Kiri Lamari, dia dipindah tugaskan ke Surabaya. Di hari pertamanya dia menginjakan kaki di Surabaya radar polisinya menemukan aksi kejahatan di stasiun kereta, seorang pencopet yang berusaha mengambil dompet ibu-ibu, dengan sigap Kiri Lamari menghentikan aksi kejahatan yang dilakukan oleh bocah bernama Ireng. Kasus pembunuhan muncul setelah mendapat telepon dari Briptu Wayan dan menyuruhnya segera datang ke lokasi, namun dia tidak hafal daerah Surabaya, dan akhirnya memutuskan meminta bantuan Ireng untuk mengantarnya ke lokasi.

Setibanya di sana, Kiri Lamari mendapati korban pembunuhan yang dilumuri adonan garam. Si pembunuh memakaikan wig merah dan salah satu matanya tidak ada. Seperti dicongkel paksa oleh si pembunuh. Begitu mengerikan, terlebih mata sang pianis yang menjadi korban pembunuhan itu mengingatkannya pada mata ibunya yang ditemukan tewas di kamar mandi.

"Darah itu mengingatkan akan dosa. Namun, ia juga bisa membasuh dosa. Seharusnya, kamu tidak berbuat dosa, perempuan bodoh. Jangan melihat kebelakang. Jangan terpikat pada dosa.'' Hal. 51

Si pembunuh bukan sekedar membungkus sang korban dengan adonan garam, semua organ tubuh bagian dalampun dikeluarkan dan mengisinya dengan garam natrium kalium dekahidrat. Lalu, luka sayatan untuk mengeluarkan organ tersebut dijahit dengan rapi. Dia, bukan sekedar pembunuh berbakat tapi sangat profesional.

Polisi terus menyelidiki kasus tersebut, namun selang beberapa hari terjadi kasus pembunuhan dengan pola yang sama, korban yang terbalut adonan garam, wig merah dan pesan tertulis dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti. Korban kedua kali ini adalah seorang pelukis "Leyla Deena''

Dari kasus sang pelukis tersebut, Kiri Lamari seolah mendapat jalan karena salah satu sahabat Leyla Deena adalah seorang pembuat patung dari garam. Rahardian,lelaki itu sangat misterius. Namun, tanpa bukti kuat polisi tidak dapat begitu saja menjadikan seseorang sebagai tersangka pembunuhan.
Sang pembunuh tidak suka karena Kiri Lamari terus berjuang menuntaskan kasus pembunuhan tersebut. Lalu, Kiripun mendapat sms dari nomor yang tidak kenal.

Aku bisa mengendusmu dan kamu bergerak ke arah yang tidak kusuka. Kamu sudah membuat masalah ini menjadi sangat pribadi bagiku. Dan kamu tahu orang-orang seperti ini biasanya akan mati ditanganku. Salty.  Hal. 196

Di saat penyelidikan secara mendalam mengenai Rahardian, kasus ke tigapun muncul. Kiri Lemari semakin kesal, ditambah janji-janjinya pada sang kekasih Kenes yang selalu terabaikan karena pekerjaannya. Namun, kali ini sang pembunuh seolah sedang mengadakan improvisasi karena korban adalah sang chef di sebuah hotel berbintang di Yogya bernama Diana Radyana. Yah, kasusnya bukan di Surabaya. Dan dengan sangat kebetulan saat pembunuhan itu terjadi Kiri sedang berada di Yogya. Di saat Pembunuhan itu juga, Kiri melihat Rahardian di Yogya dan tersenyum padanya. Kiri Lamari yakin dia tersenyum padanya.  

Kiri semakin yakin bahwa pembunuh yang selama ini dikejarnya adalah Rahardian, namun Rahardian selalu memiliki alibi yang kuat. Hingga Kiri, lagi mendapatkan sebuah sms dari sang pembunuh.

Kasihan sekali dia, menunggumu dengan wajah tak sabar. Sepertinya, dia ingin menyerahkan hadiah ulang tahun istimewa. Seharusnya, kamu lihat betapa cantiknya dia malam ini. Salty. Hal. 202

Di hari pembukaan pameran foto milik tunangannya Kenes. Kiri mendapatkan sebuah sms dari sang pembunuh. Rabbit. Foto kakinya yang sedang memakai sendal kelinci itu, membuat Kir tidak karuan, karena itu bukan sekedar periangatan. Melainkan pesan selanjutnya. Lalu, apakah sang kekasih akan menjadi korban selanjutnya?

Misteri Patung Garam, novel ini sangat menarik. Awalnya aku kira ini novel horor, ternyata lebih horor daripada lihat hantu. Lihat hantu bisa teriak atau lari kencang, tapi bagaimana jika berhadapan dengan sang pembunuh yang begitu ahli, bukan hanya berlari, bahkan hanya untuk melangkahpun kita sudah terlanjur terperangkap erat dengan jaring laba-labanya. Novel karya mba Ruwi Meita bikin hati takjub, kalau ada filmnya pasti bakalan keren. Harapan besarku novel ini diangkat ke layar kaca.

Sudut pandang yang digunakan yaitu sudut pandang orang ke tiga dengan alur maju-mundur. Aku tidak ingin berhenti ketika pertama mulai membacanya. Biasanya aku tinggalkan untuk masak atau hal lainnya tidak ada perasaan bagaimana kelanjutannya? Tapi novel ini sungguh luar biasa. Ya, mba Ruwi masuk kedalam salah satu fansku.

Point penting bagiku dalam novel ini adalah bahwa kesempurnaan itu tidak ada. Dan manusia tidak dapat menghakimi makhluk lainnya jika ada sebuah kekurangan. Seperti alasan yang dilakukan si pembunuh.

Nah, penasaran dengan alasannya? Mendingan baca novelnya langsung, novel ini bukan hanya sekedar pencarian pembunuh oleh sang detectif tapi alasan kenapa si pembunuh mengadoni korbannya dengan garam, lalu mengambil organ tubuh bagian dalamnya, akan terjawab tuntas. Nikmati juga cerita konyol antara Kiri, Ireng dan kekasihnya Kenes yang akan membuat suasana ketegangan seolah mencair namun jiwa penasaran terhadap sang pembunuh tidak akan menghilang.

Sebagai penutup, aku kasih 4.5* untuk novel ''Misteri Patung Garam''




1 comment:

Silahkan Tinggalkan Jejak di Bawah, ya!